Pages

Senin, 09 Mei 2011

aktivitas jasmani


1.1         Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, olahraga sudah tidak asing lagi terdengar di  telinga kita, bahkan sudah menjadi trend serta tradisi di masyarakat. Suatu negara akan sangat di pandang apabila dapat meraih prestasi pada cabang olahraga, karena olahraga sering menjadi tolak ukur kualitas suatu negara, dan merupakan media komunikasi yang sangat baik untuk menjalin persahabatan serta mempererat persatuan baik antar individu, kelompok, maupun bangsa dan negara. Masyarakat luas kini mempercayai bahwa olahraga dapat menyehatkatkan jiwa maupun raga seorang individu, namun pada dasarnya mereka tidak mengetahui bagaimana melakukan olahraga yang baik dan benar. Walaupun pendidikan jasmani sudah diberikan dari sejak sekolah dasar, namun kebanyakan siswa belum mengerti dengan apa itu olahraga dan untuk apa kita melakukanya. Padahal olahraga sangat penting dalam pola perkembangan siswa. Maka dari itu dengan makalah ini di harapkan dapat membantu serta menambah sedikit pengetahuan tentang olahraga serta apa saja yang terkait dengan olahraga. Masyarakat pada umumnya sering mengimplikasikan bahwa olahraga hanya untuk kesenangan saja, sedangkan pada dasarnya banyak sekali yang perlu diketahui mengenai olahraga agar masyarakat merasakan hasil yang maksimal dalam melakukan kegiatan olahraga.
Olahraga dipelajari melalui pendidikan jasmani yang didalamnya terdapat landasan-landasan serta aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani diberikan agar masyarakat mengetahui konsep berolahraga yang baik dan benar, dan tidak memandang olahraga itu hanya untuk senang-senang saja. Pada makalah ini akan dijelaskan apa saja yang termasuk di dalam pendidikan jasmani dan keilmuan apa saja yang terkait di dalamnya.



2.1       Aktivitas Jasmani
Menurut pendapat Haag; 1994 bahwa pendidika jasmani sebagi prilaku gerak manusia dalam konsep gerak (Movement Scence), dan sebagai olahraga yang ditinjau dari disiplin olahraga. Adapun fungsi dari aktivitas jasmani yaitu; medium pengembangan karakteristik dasar, medium pengembangan pola gerak dasar, medium pengembangan skill teknik-teknik gerakan olahraga, dan medium pengembangan diri dari ketiga fungsi di atas.
Prilaku manusia sebagai konsep gerak(Movement Science). Adapun prilaku gerak diklasifikasikan menjadi 7 aspek yaitu;
·         Persyaratan Antrometrik

Dalam persyaratan ini terdapat 2 hal yang penting untuk dapat melakukan aktivitas gerak yaitu;

1.      Endogenous
Merupakan parameter-parameter yang berkaitan dengan aspek fisiologi, misalnya; denyut nadi.
2.      Exogenous
Merupakan parameter-parameter yang berhubungan dengan aspek bentuk tubuh, misalnya; tingi badan

·         Kemampuan Sensoris

Dalam materi ini berisikan empat reseptor penerima informasi dalam tubuh, antara lain;
Telereceptor          : Untuk menerima informasi dari luar badan.
Exteroreceptor      : Menerima informasi dari luar kulit.
Interoreceptor       : Menerima informasi dari dalam tubuh.
Proprioreceptor     : Menerima informasi dari postur dan alat gerak.
·         Kemampuan Kondisional

Merupakan kondisi untuk dapat melakukan aktivitas fisik. Adapun komponen utama dalam kemampuan kondisional yaitu; daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan

·         Kemampuan Koordinasi
Secara umum kemampuan ini sebagai kerjasama dari prosedur, sedangkan secara fisiologis merupakan kerjasama dari saraf pusat dengan otot. Kemampuan koordinasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; kemampuan belajar gerak, koordinasi halus, dan koordinasi halus stabil.

·         Pengalaman Fisik (Body Experiences)

Merupakan keseluruhan pengalaman yang dialami secara fisik yang berengaruh terhadap aspek kognitif, afektif, dan fisikomotor.

·         Keterampilan Gerak Teknis

Menurut Grosser (1978) yang mengklasifikan keterampilan gerak teknis menjadi tiga antara lain; keterampilan menurut posisi tubuh dikaitkan dengan ruang, keterampilan mengubah posisi bagian tubuh di kaitkan dengan lawan, keterampilan merubah posisi kecepatan dikaitkan dengan gerak dan kekuatan. Sedangkan menurut Gohner dibagi menjadi lima katagori yaitu; tujuan gerak, objek yang digerakkan, tanda sistem gerak, kondisi lingkungan gerak, peranan dan peraturan.





·         Keterampilan  Gerak Taktis

Penggunaan keterampilan gerak teknis secara optimal dan efektif  dapat dikatagorikan sebagai berikut; ofensif dan defensive, individu kelompok dan tim, taktik untuk posisi tertentu, taktik untuk awal tengah dan akhir pertandingan.


Aktivitas jasmani secara umum dapat ditinjau sebagai olahraga yang didasari oleh dispel olahraga (sport discipline) yang menggambarkan;
Ø  Alphabet                                 : mengurutkan  nama cabang olahraga menurut huruf awal.
Ø  Kelompok cabang olahraga     : dibagi menjadi dua kelompok yaitu; olahraga musim panas dan                      olahraga musim dingin.
Ø  Social
Ø  Penilaian


2.2              Spektrum Aktivitas Jasmani
Medan pengkajian ilmu keolahragaan mencakup spektrum aktifitas jasmani yang cukup luas, meliputi; bermain (play), berolahraga (sport), pendidikan jasmani dan kesehatan (physical education and leissure), dan tari (dance).

Bermain
Bermain merupakan dorongan naluri, fitrah manusia, dan pada anak merupakan keniscayaan sosiologis dan biologis. Ciri lain yang amat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan, dalam waktu luang. Didalamnya juga terkandung nilai pendidikan sehingga perlu dimanfaatkan sebagai upaya menuju pendewasaan melalui pemberian rangsangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan moral yang berguna pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan secara normal dan wajar.  Dari tujuannya inilah yang membedakan aktivitas antara bermain dan bekerja.

Olahraga
Istilah olahraga yang digunakan disini merupakan sebuah istilah generik, sehingga pengertian tidak terbatas pada pengertian sempit olahraga prestasi-kompetitif-elit untuk segelintir individu berkemampuan super yang pelaksanaannya dikelola secara formal seperti biasa dijumpai dalam cabang-cabang olahraga resmi, tetapi juga jenis-jenis aktivitas jasmani lainnya yang bersifat informal dan kegiatan dan tujuannya dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.      Olahraga pendidikan adalah proses pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan ketangkasan berolahraga   nilai-nilai kependidikan melalui pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi melalui dan ke dalam olahraga;
2.      Olahraga kesehatan adalah jenis kegiatan olahraga yang lebih menitik beratkan pada upaya mencapai tujuan kesehatan dan fittnes yang tercakup dalam konsep well-being melalui kegiatan olahraga;
3.      Olahraga rekreatif adalah jenis kegiatan olahraga yang menekankan pencapaian tujuan yang bersifat rekreatif atau manfaat dari aspek jasmaniah dan sosial-psikologis;
4.      Olahraga rehabilitatif adalah jenis kegiatan olahraga, atau latihan jasmani yang menekankan tujuan bersifat terapi atau aspek psikis dan perilaku;
5.      Olahraga kompetitif adalah jenis kegiatan olahraga yang menitik beratkan peragaan performa dan pencapaian prestasi maksimal yang lazimnya dikelola  oleh organisasi olahraga formal, baik nasional  maupun internasional.
Karena karakteristik olahraga semakin kompleks, selain mengandung muatan bio psiko-sosio-kultural-anthropologis juga muatan teknologi (techno-sport), maka amat sukar untuk menegaskan sebuah batasan, namun demikian dapat diidentifikasi ciri yang bersifat umum yaitu sebagai berikut:
·         Olahraga merupakan subsistem dari bermain: pelaksanaan secara suka rela tanpa paksaan;
·         Olahraga berorientasi pada dimensi fisikal: kegiatan itu merupakan peragaan keterampilan fisik;
·         Olahraga merupakan kegiatan riil, bukan ilusi atau imajinasi;

0 komentar: